Pernah terpikir nggak kalau pemilihan font bisa memberikan pengaruh besar terhadap kesan brand kamu? Font bukan cuma soal tampilan, tapi juga alat komunikasi visual yang sangat penting dalam membentuk identitas merek yang kuat.
Kalau kamu memilih font yang kurang tepat, pesan brand bisa jadi nggak sampai ke audiens dengan baik. Yuk, simak beberapa cara memilih font agar branding kamu makin solid dan mudah dikenali!
Setiap brand punya kepribadian unik—profesional, santai, atau playful. Brand hukum cocok pakai font serif seperti Times New Roman yang terkesan kredibel.
Menyesuaikan font dengan karakter brand sangat penting untuk menjaga konsistensi pesan. Bayangkan jika perusahaan finansial pakai font tulisan tangan—kesannya bisa jadi kurang meyakinkan, kan?
Baca Juga: 7 Font Modern Terbaik untuk Situs Website
Menggabungkan beberapa jenis font bisa membuat tampilan desain lebih menarik, asal tetap harmonis. Kombinasi yang sering dipakai adalah serif untuk judul dan sans-serif untuk isi, misalnya Playfair Display dipasangkan dengan Lato.
Idealnya, gunakan maksimal dua atau tiga font dalam satu desain agar tidak terlihat berantakan. Terlalu banyak variasi justru bisa membuat brand terlihat tidak profesional.
Font yang cantik belum tentu nyaman dibaca. Pastikan font pilihanmu jelas, tidak rumit, dan tetap terbaca di berbagai ukuran layar. Untuk konten digital seperti website dan media sosial, font seperti Roboto atau Open Sans sangat direkomendasikan.
Hindari penggunaan font dekoratif untuk teks utama. Font seperti itu lebih cocok digunakan untuk judul atau elemen visual tambahan, bukan untuk paragraf panjang.
Font untuk logo mungkin tidak selalu cocok untuk digunakan di website atau materi cetak. Pastikan font tersebut fleksibel dan tampil konsisten di berbagai media. Untuk penggunaan digital, pilih font yang responsif dan nyaman dilihat di layar kecil, seperti Arial atau Poppins.
Kalau kamu sering mencetak materi promosi seperti brosur, pastikan font tersebut juga tajam dan jelas saat dicetak.
Warna font juga berperan besar dalam visibilitas dan kesan brand. Pilih warna yang kontras dengan latar belakang agar mudah dibaca. Misalnya, teks hitam di atas background putih atau sebaliknya.
Kalau ingin menyisipkan warna khas brand, gunakan dengan bijak untuk elemen tertentu seperti heading atau penekanan khusus—jangan sampai mengganggu keterbacaan.
Sebelum menentukan font secara final, coba dulu aplikasikan font tersebut ke berbagai kebutuhan desain—dari media sosial, website, hingga cetak. Lihat apakah tampilannya tetap oke di berbagai ukuran dan platform.
Kamu juga bisa meminta masukan dari tim atau audiens untuk memastikan font tersebut benar-benar mewakili brand kamu dan nyaman dibaca oleh target market.
Memilih font bukan hanya urusan gaya, tapi juga bagian penting dari strategi komunikasi visual brand kamu. Dengan memahami kepribadian brand, memadukan font secara bijak, serta memastikan keterbacaan dan kesesuaian media, kamu bisa memperkuat citra brand secara menyeluruh.
Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dan temukan font yang paling cocok dengan identitas brand kamu. Dengan begitu, branding akan terlihat lebih solid, profesional, dan mudah diingat!
Baca Juga : Tips Memilih Warna dalam Desain Web untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Referensi : jembatandigital.com