Mengoptimalkan Penggunaan Font Helvetica dalam Desain Website

Admin Blogrevo
9 October, 2024
Mengoptimalkan Penggunaan Font Helvetica

Dalam dunia desain grafis, pemilihan font menjadi salah satu aspek yang penting, terutama ketika merancang sebuah website atau aplikasi. Salah satu font yang kerap menjadi pilihan utama bagi para desainer adalah mengoptimalkan penggunaan font helvetica.

Keunikan dan fleksibilitasnya membuat Helvetica menjadi font yang sangat diandalkan dalam berbagai konteks desain. Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana mengoptimalkan penggunaan font Helvetica dalam desain website.

Tetapi perlu dipahami lebih lanjut tentang sejarahnya, pengaruhnya dari perusahaan besar seperti Apple, definisi font Helvetica itu sendiri, serta manfaat dan pedoman dalam penggunaannya.

Sejarah Font Helvetica

Helvetica diciptakan oleh Max Miedinger dan Eduard Hoffmann pada tahun 1957 di Swiss. Awalnya dinamakan "Neue Haas Grotesk", tetapi kemudian berganti nama menjadi "Helvetia", yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "Swiss". 

Pada tahun 1961, Linotype Company mengakuisisi Neue Haas Grotesk, dan sejak itu namanya diubah menjadi Helvetica. Saat ini, Helvetica adalah salah satu dari 36 jenis huruf yang serupa, tersedia dalam lebih dari 30 bahasa. 

Font ini merupakan jenis huruf sans-serif neo-grotesk yang menjadi populer setelah Perang Dunia II, saat orang-orang menginginkan desain yang sederhana. Sebelumnya, tipografi sering kali lebih dekoratif dengan menggunakan font serif. 

Kesederhanaan Helvetica membuatnya menjadi font yang sesuai dengan zaman baru. Setelah dilisensikan oleh Linotype kepada Xerox, Adobe, dan Apple, Helvetica siap digunakan dalam pencetakan digital dan menjadi sangat populer.

Pengaruh Apple dalam Popularitas Font Helvetica

Apple dikenal sebagai salah satu pengguna paling berpengaruh dari font Helvetica. Font ini tidak hanya menjadi pilihan utama untuk materi iklan dan promosi Apple, tetapi juga menjadi default pada banyak perangkat dan aplikasi mereka.

Khususnya, Apple cenderung menggunakan jenis huruf Helvetica Neue, yang memiliki desain yang lebih modern dalam keluarga font Helvetica.

Keberhasilan besar Apple dalam pasar perangkat elektronik juga turut memperkuat popularitas Helvetica. Namun, pada tahun 2015, Apple membuat keputusan mengejutkan untuk meninggalkan Helvetica sebagai font utamanya, menggantinya dengan San Francisco.

Definisi Font Helvetica

Helvetica merupakan font yang menarik untuk dipelajari. Font ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dibandingkan dengan banyak font lainnya, terutama saat kamu mengakses seluruh keluarga fontnya.

Dengan kesederhanaannya, Helvetica cocok untuk kebutuhan profesional, namun juga mampu memberikan kesan modern dan santai. Bahkan, dalam pengaturan yang minimalis, font ini bisa terlihat futuristik.

Sifat atau "nada" dari Helvetica sangat tergantung pada jenis huruf yang digunakan dalam keluarga fontnya. Misalnya, bentuk Pro Light Condensed memiliki dimensi yang sempit dan tinggi, ideal untuk konten profesional.

Di sisi lain, bentuk Pro Rounded Bold memberikan kesan yang lebih ramah dan santai dengan kombinasi huruf tebal dan bulat, cocok untuk produk-produk yang ingin terlihat lebih menarik.

Untuk kesan netral, kamu bisa memilih jenis huruf seperti Helvetica Pro Lite, Pro Roman, atau Pro Textbook Roman. Sementara Neue Helvetica, yang dirancang oleh Linotype pada tahun 1983, juga menjadi pilihan yang bagus untuk berbagai aplikasi.

Penggunaan Font Helvetica

Helvetica adalah pilihan yang cocok untuk berbagai macam desain. Font ini sering digunakan dalam logo dan materi merek perusahaan di seluruh dunia. Meskipun sederhana, Helvetica sangat serbaguna.

Misalnya, logo Jeep menggunakan font Helvetica Bold, dan banyak merek terkenal lainnya seperti CBS, American Airlines, CVS Pharmacy, North Face, Target, dan Staples juga mengandalkan font yang sama.

Meskipun setiap merek memiliki identitas yang unik, mereka menggunakan jenis huruf yang serupa, menunjukkan fleksibilitas Helvetica dalam desain. 

Beberapa merek, seperti 3M, AccuWeather, Panasonic, dan LG, memilih Helvetica Black untuk kesan profesional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebaliknya, Nestle menggunakan Helvetica Rounded Bold pada logo mereka untuk menciptakan kesan yang mengundang dan ramah, sesuai dengan industri makanan.

Secara keseluruhan, penggunaan populer Helvetica melibatkan mencari keseimbangan antara keterbacaan tinggi dan kesan yang unik namun halus. Font serbaguna ini bisa disesuaikan dengan hampir semua merek dengan memilih jenis huruf yang tepat.

Baca Juga : 7 Font Modern Terbaik untuk Situs Website

Manfaat Font Helvetica

Berikut ini ada beberapa manfaat yang didapatkan jika menggunakan font Helvetica dalam desain website atau aplikasi, diantaranya yaitu :

1. Keterbacaan yang Jelas

Penting bagi sebuah logo untuk mudah diingat dan dikenali. Font yang sulit dibaca dapat merusak citra merek jika tidak dipilih dengan hati-hati.

Helvetica dikenal sebagai font yang mudah dikenali dan jelas, bahkan dari jarak jauh. Ini menjelaskan popularitasnya yang luas dalam pembuatan logo di seluruh dunia.

2. Cocok untuk Desainer Pemula

Font Helvetica adalah pilihan yang tepat, terutama bagi desainer yang masih baru, karena mudah dikenali dan sudah menjadi bagian integral dari dunia desain.

Keberadaannya yang tersebar luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai gaya dan tema memudahkan pemula dalam menyesuaikannya dengan kebutuhan desain mereka.

3. Konsistensi antara Layar dan Cetak

Keluarga font ini memiliki tampilan yang konsisten baik di layar maupun saat dicetak. Banyaknya jenis huruf yang tersedia dalam keluarga font ini menunjukkan fleksibilitasnya dalam berbagai platform.

Penggunaan yang luas oleh Apple dalam berbagai media menunjukkan kemampuannya dalam menyediakan tampilan yang konsisten dan menarik, baik dalam bentuk digital maupun cetak.

Font yang Cocok dengan Helvetica

Helvetica sering menjadi pasangan yang cocok dengan berbagai jenis huruf karena kesederhanaan dan netralitasnya. Namun, ada beberapa pedoman dan kombinasi yang dapat dieksplorasi dalam pemilihan huruf.

Misalnya, huruf tebal tanpa serif seperti Helvetica sering dipasangkan dengan huruf serif untuk teks utama. Penting untuk memilih kombinasi yang sesuai dengan gaya dan nada yang diinginkan. 

Sebagai contoh, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan Helvetica Neue Bold dengan Crimson Text Normal untuk tampilan yang modern dan netral.

Atau, untuk kesan yang lebih santai, Helvetica Rounded Bold dapat dipadukan dengan huruf serif seperti Source Serif Pro atau Lora.

Namun, sebaiknya hindari mengombinasikan Helvetica dengan font tanpa serif lainnya seperti Arial, karena perbedaan nada yang mencolok meskipun bentuknya mirip.

Menjaga konsistensi dan kohesi antara jenis huruf yang digunakan dapat memperkuat kesan desain secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi bagaimana mengoptimalkan penggunaan font Helvetica dalam desain website. Helvetica adalah font yang sangat serbaguna dan mudah dikenali, cocok untuk berbagai jenis desain.

Keterbacaannya yang jelas, kemudahan penggunaan, konsistensi antara layar dan cetak, serta kemampuannya untuk dipadukan dengan berbagai jenis huruf menjadikannya pilihan yang ideal bagi desainer.

Dengan memahami karakteristik dan keunggulannya, penggunaan font Helvetica dapat menghasilkan desain yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Sumber : Mengoptimalkan Penggunaan Font Helvetica dalam Desain Website

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram